Jembatan Selat Sunda Siap Kalahkan JepangI

Diposting oleh Unknown on Kamis, 23 Juni 2011


 Jembatan Selat Sunda akan menjadi jembatan dengan bentang tengah terpanjang di Indonesia, dan kedua di dunia. Saat ini, bentang tengah terpanjang adalah jembatan di Italia dan kedua di Jepang.

"Jika terealisasi, Jembatan Selat Sunda akan menggusur posisi jembatan di Jepang," kata Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko Muryanto, dalam seminar bertema Design and Build, Studi Kasus Rencana Pembangunan Jembatan Selat Sunda di DPP Demokrat, Jakarta, Rabu, 22 Juni 2011.

Jembatan dengan total panjang sekitar 29 kilometer itu dibangun menggunakan dua buah jembatan suspensi sebagai jembatan utama dengan panjang bentang mencapai 2.500 meter. Di atas jembatan ini juga direncanakan dapat dilewati kereta api. Rencananya, jembatan ini akan mulai dibangun pada 2014, dan membutuhkan waktu 10 tahun.

Jembatan ini penting sebagai alternatif pemecahan mobilitas tinggi antara Pulau Jawa dan Sumatera. Jawa dan Sumatera memiliki ketergantungan tinggi karena Sumatera sebagai sentra produksi, pengolahan hasil bumi, dan lumbung energi nasional. Sementara itu, Jawa merupakan pendorong industri jasa nasional.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 80 persen kontribusi produk domestik bruto (PDB) pada 2010 berasal dari Jawa dan Sumatera. Namun, pelayanan transportasi barang dan jasa dengan penyeberangan kapal ferry dinilai tidak optimal.

Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menyatakan Jembatan Selat Sunda bukan hanya menjadi isu strategis, namun sebagai harapan lama yang sudah direncanakan. Jembatan itu juga menjadi warisan generasi Indonesia di masa depan. Menurut dia, Jembatan Selat Sunda lebih baik dibangun terlebih dahulu sebelum jembatan RI-Malaysia dibangun.

Menurut dia, ada tiga hal penting terwujudnya proyek JSS ini. Pertama, sebagai monumen historis bagi bangsa. Kedua, sebagai cermin integrasi nasional, memfasilitasi pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, migrasi penduduk dan budaya serta terjadinya interaksi antara Jawa dan Sumatera dengan segala dinamikanya.

"Ketiga, proyek ini bukan hanya tugas pemerintah, namun juga seluruh bangsa Indonesia," ujarnya.

Ide pembangunan Jembatan Selat Sunda ini awalnya diungkapkan Prof Sedyatmo pada 1960 dan ditindaklanjuti pada 1986 dengan melakukan studi awal yang intensif oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Kementerian Pekerjaan Umum. (art)


Artikel Terkait:

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar