1. Pilih penerbit besar, karena besar kemungkinan buku anda dapat didistribusikan secara nasional. Bila bisa diterbitkan penulisnya bisa menjadi cepat terkenal.
2. Tulislah buku dengan tema popular atau tema yang mudah dijual atau yang sedang dibutuhkan sekali oleh masyarakat.
3. Sebelum menulis, sebaiknya datanglah pada penerbit besar, kemudian bertanyalah tentang tema yang menarik dan popular yang dapat ditulis yang sesuai dengan keahlian Anda. Biasanya penerbit besar telah melakukan riset tentang tema-tema yang popular. Setelah mendapat tema yang popular barulah menulis. Itu adalah cara praktis untuk menjadi penulis yang cepat dikenal.
4. Bila naskah sudah dirasa cukup, segera serahkan pada penerbit. Jangan menunggu sampai sempurna. Untuk menyempurnakan buku kita kelak, penerbit telah menyediakan edisi revisi bagi penulis. Kita dapat menambah yang kurang dan kita sempurnakan pada edisi revisi.
Kalau kita ingin menerbitkan menunggu sempurna, maka kita tidak akan jadi menerbitkan buku, karena tidak pernah akan sempurna. Jangan menunggu sempurna, karena sempurna itu tidak ada. Kita masih diberi kesempatan oleh penerbit untuk melakukan edisi revisi.
Al Ghazali mengatakan “kalau engkau ingin dikenal, tetapi bukan anak seorang raja atau anak seorang ulama besar maka menulislah.”
Tulisan diatas merupakan rangkuman yang saya ambil dari tulisan Prof. Dr. M. Suyanto Ketua STMIK AMIKOM Yogyakarta.
2. Tulislah buku dengan tema popular atau tema yang mudah dijual atau yang sedang dibutuhkan sekali oleh masyarakat.
3. Sebelum menulis, sebaiknya datanglah pada penerbit besar, kemudian bertanyalah tentang tema yang menarik dan popular yang dapat ditulis yang sesuai dengan keahlian Anda. Biasanya penerbit besar telah melakukan riset tentang tema-tema yang popular. Setelah mendapat tema yang popular barulah menulis. Itu adalah cara praktis untuk menjadi penulis yang cepat dikenal.
4. Bila naskah sudah dirasa cukup, segera serahkan pada penerbit. Jangan menunggu sampai sempurna. Untuk menyempurnakan buku kita kelak, penerbit telah menyediakan edisi revisi bagi penulis. Kita dapat menambah yang kurang dan kita sempurnakan pada edisi revisi.
Kalau kita ingin menerbitkan menunggu sempurna, maka kita tidak akan jadi menerbitkan buku, karena tidak pernah akan sempurna. Jangan menunggu sempurna, karena sempurna itu tidak ada. Kita masih diberi kesempatan oleh penerbit untuk melakukan edisi revisi.
Al Ghazali mengatakan “kalau engkau ingin dikenal, tetapi bukan anak seorang raja atau anak seorang ulama besar maka menulislah.”
Tulisan diatas merupakan rangkuman yang saya ambil dari tulisan Prof. Dr. M. Suyanto Ketua STMIK AMIKOM Yogyakarta.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar