Peristiwa langka terjadi. Seekor ular sanca menetaskan ular sanca berkepala dua di Villingen-Schwenningen, Jerman selatan.
Kedua kepala sanca tersebut memiliki kelengkapan yang sama. Mulai dari mata, taring, hidung, dan lidah. Boleh dikata ular ini bisa mempunyai dua kekuatan untuk menggigit.
Stefan Broghammer pemilik ular tersebut mengatakan, ular tersebut telah berusia satu tahun. kini panjangnya mencapai 20 inci.
Kini ular python yang masih dalam golongan anak-anak itu dirawat baik oleh Stefan. Kondisi ular berkepala dua ini menurut Stefan disebabkan adanya gangguan dan kelainan genetik.
Ular python termasuk dalam kelas ular yang tidak beracun. Namun, lilitannya dapat mematahkan tulang manusia. Ular yang berasal dari Afrika ini bisa tumbuh sepanjang 5 hingga 8 meter.
Sedangkan berat maksimal yang tercatat adalah 158 kg. Ular python termasuk ular yang berumur panjang. Ular jenis ini mampu bertahan hidup lebih dari 25 tahun. [gwh]
Kedua kepala sanca tersebut memiliki kelengkapan yang sama. Mulai dari mata, taring, hidung, dan lidah. Boleh dikata ular ini bisa mempunyai dua kekuatan untuk menggigit.
Stefan Broghammer pemilik ular tersebut mengatakan, ular tersebut telah berusia satu tahun. kini panjangnya mencapai 20 inci.
Kini ular python yang masih dalam golongan anak-anak itu dirawat baik oleh Stefan. Kondisi ular berkepala dua ini menurut Stefan disebabkan adanya gangguan dan kelainan genetik.
Ular python termasuk dalam kelas ular yang tidak beracun. Namun, lilitannya dapat mematahkan tulang manusia. Ular yang berasal dari Afrika ini bisa tumbuh sepanjang 5 hingga 8 meter.
Sedangkan berat maksimal yang tercatat adalah 158 kg. Ular python termasuk ular yang berumur panjang. Ular jenis ini mampu bertahan hidup lebih dari 25 tahun. [gwh]
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar